Mohammad Naufal, CEO Carbon Addons menjelaskan program recap & future outlook Surabaya Waste Up Project 2023

Surabaya, 18 Februari 2024 – Menapaki acara puncak dari rangkaian program ekonomi sirkular yang diinisiasinya, Carbon Academy by Carbon Addons menyelenggarakan Circularity Tour dan Demo Day dalam acara puncak Surabaya Waste Up Project (SWUP) 2023. SWUP merupakan sebuah program inkubasi bisnis yang bertujuan membantu pengembangan ide usaha dan inovasi dalam bidang ekonomi sirkular di Surabaya. Selama perjalanannya, SWUP mendampingi para startup dan bisnis terpilih untuk berkembang bersama melalui rangkaian sepuluh workshop yang diisi oleh berbagai pemateri selama bulan Januari–Februari 2024. Setelah rangkaian workshop berakhir, peserta masuk ke dalam refinement stage, di mana startup dan bisnis terpilih melakukan pendampingan bersama para mentor yang sudah berpengalaman di bidangnya. Terdapat Top 10 startup dan bisnis yang mengikuti SWUP yaitu Aither, AyoResik, Briqcoff, CLEANZ, RSthelabel, Daurulang.ID, myECO, Prosperify, Capunglam, dan Mosfis.

Circularity tour merupakan kegiatan experiental learning ke pusat-pusat penerapan ekonomi sirkular di Kota Surabaya. Tujuan dari Circularity Tour sendiri adalah agar para peserta memahami permasalahan sampah di konteks lokal Surabaya dan menemukan solusi serta kolaborasi yang memungkinkan sebelum Demo Day berlangsung. Tempat-tempat yang dikunjungi adalah Pusat Daur Ulang Jambangan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, dan Bank Sampah Induk Surabaya. Saat di Pusat Daur Ulang Jambangan, peserta bertemu dengan Pak Hadi dan Pak Warsito selaku pihak pengelola pusat daur ulang yang menjelaskan tentang pengelolaan sampah anorganik dan organik di Surabaya. Pak Warsito menyampaikan bahwa pengelolaan sampah di Surabaya ini gratis, tidak memungut biaya dari warga, dan biasa dijadikan sarana pembelajaran untuk mahasiswa di Surabaya. Sampah-sampah anorganik yang ditampung dari warga di sekitar Jambangan dipilah di mesin conveyor oleh para operator. Sedangkan, sampah organik di Jambangan diolah dengan menggunakan maggot black soldier fly.

Peserta SWUP 2023 berkunjung ke Pusat Daur Ulang Jambangan

Setelah itu, peserta bertolak ke kantor DLH Surabaya. Tepat di DLH Surabaya, startup memiliki kesempatan untuk mengetahui permasalahan lingkungan di Surabaya, melakukan FGD, dan mengenalkan bisnisnya ke pihak pemerintah untuk menawarkan solusi. Pak Agustinus, Sub Koordinator Sarana dan Prasarana DLH Kota Surabaya memberikan pemaparan situasi tentang kondisi persampahan di Surabaya. Beliau menyampaikan “Surabaya itu kota pusat perdagangan dan jasa, bagaimana orang mau bekerjasama jika kotanya tidak bersih?” Peserta menjadi tahu tentang potensi-potensi kerjasama bisnis tempat di mana mereka bisa berkontribusi untuk Kota Surabaya.

Mohammad Naufal, CEO Carbon Addons dan Pak Agustinus, Sub Koordinator Sarana dan Prasarana DLH Kota Surabaya memimpin berjalannya FGD di Dinas Lingkungan Hidup

Bergeser sedikit dari kantor DLH, para peserta melanjutkan perjalanannya ke Bank Sampah Induk Surabaya. Di Bank Sampah Induk, peserta mendapatkan pemaparan oleh Bu Nurul Chomsah, S.Kom.I tentang latar belakang Yayasan Bina Lingkungan yang mengelola bank sampah ini, kegiatan apa saja yang ada di bank sampah, proses pemilahan, dan kondisi nasabah yang ada. Peserta juga berkesempatan untuk mendatangi gudang pemilahan sampah dan berdiskusi tentang proses operasional yang ada.

Peserta SWUP mengamati langsung proses operasional di Bank Sampah Induk Surabaya

Di penghujung hari, peserta berkumpul untuk merefleksikan inspirasi apa saja yang bisa mereka dapatkan dari perjalanan hari ini. Banyak yang mendapatkan ide baru tentang bagaimana cara menyelesaikan permasalahan ini dan kemungkinan untuk berkontribusi di ranah lingkungan Surabaya nantinya. Mohammad Naufal, CEO Carbon Addons juga memberikan pesan bagi para pendiri startup bahwa untuk memberikan solusi dalam isu ekonomi sirkular, perlu mindset yang menekankan “love the problem, not the solution” karena bisa jadi solusi awal yang diberikan tidak selalu sesuai dengan realita dan kebutuhan dari pengguna solusi kita. Menjadi adaptif sangatlah diperlukan oleh pendiri startup. Maka dari itu, kami mengajak para startup untuk melihat kondisi yang ada secara langsung termasuk untuk melihat masalah yang dihadapi hingga opportunity yang dapat mereka manfaatkan.

Juri Demo Day SWUP 2023 (kiri ke kanan) Hendy Setiono, Felicia Limantoro, dan Herlambang Sucahyo, S.T., M.T.

Keesokan harinya (18/02), Demo Day Surabaya Waste Up Project 2023 diselenggarakan di Koridor Co-Working Space Surabaya. Demo Day Pitching Session ini dihadiri oleh tiga juri dari berbagai macam latar belakang yaitu Felicia Limantoro dari Ozora Yatrapaktaja selaku perwakilan venture capital, Hendy Setiono dari Baba Rafi Enterprise selaku perwakilan pengusaha, dan Herlambang Sucahyo, S.T., M.T., selaku perwakilan pemerintah Surabaya. Selain pitching, juga terdapat exhibition di mana para startup founders memamerkan produk yang mereka gagas.

Worm Bin, produk karya startup peserta SWUP, Capunglam

Para juri terkagum dengan ide-ide brilian dan berdampak positif yang diinisiasi oleh para peserta. Tidak hanya berasal dari bidang persampahan, tetapi SWUP juga menghadirkan berbagai jenis startup yang menggeluti dunia internet of things (IoT), penjernihan polusi udara, dan cairan pembersih organik. Hal ini dapat memperluas kesempatan kolaborasi dan networking untuk para founder startup menjadi lebih berdampak di masa depan.

CEO RSthelabel, Riene Soebiyanto, melakukan pitching session

Dari seluruh startup yang ikut serta, terdapat tiga startup terbaik yang nantinya akan dibantu pengembangannya di Kota Surabaya melalui fase post-assistance program. Startup tersebut adalah Briqcoff dari Surabaya, CLEANZ dari Malang, dan Daurulang.ID dari Klaten. Briqcoff bergerak di pembuatan briket arang menggunakan ampas kopi dari coffee shop di Surabaya. Sedangkan, CLEANZ merupakan inisiatif pembuatan deterjen ramah lingkungan dari bahan organik berbasis pemberdayaan masyarakat. Terakhir, daurulang.id adalah bisnis pengelolaan sampah low-value plastic dan styrofoam menjadi bahan material konstruksi rumah.

Foto bersama seluruh peserta SWUP dan Top 3 Startup terpilih

Di akhir perjalanan yang inspiratif dan penuh makna bersama Surabaya Waste Up Project 2023, kami mengucapkan terima kasih kepada semua mitra strategis kami yaitu Pemerintah Kota Surabaya dan Pertamina Foundation, para peserta, seluruh pengisi materi workshop, para mentor, juri dan juga community partner yang telah ikut serta aktif dalam mengubah visi ekonomi Surabaya menuju keberlanjutan. Circular economy bukan hanya konsep, melainkan sebuah gerakan nyata yang diwujudkan melalui inovasi dan kolaborasi para startup dan pemangku kepentingan yang terlibat dalam SWUP. Kami berharap bahwa SWUP bukanlah akhir dari perjalanan ini, melainkan awal dari transformasi berkelanjutan. Kami mengundang semua pihak untuk terus berkolaborasi, berinovasi, dan bersama-sama membangun ekosistem ekonomi sirkular di Surabaya. Terima kasih atas semangat, dedikasi, dan kontribusi dari seluruh pihak yang telah membuat SWUP 2023 menjadi sukses. Jika anda ingin berdiskusi lebih lanjut tentang keberlanjutan, Anda bisa menghubungi Carbon Addons di info@carbonaddons.id atau melalui Instagram dan LinkedIn kami (zaf/qq).